Kamis, 05 Maret 2009

Khutbah S Fatimah Zahra as


Khutbah S Fatimah Zahra as

Rasulullah SAW bersabda: “wanita penghuni surga yang paling utama ada empat; Khadijah bintu Khuwailid, Fatimah bintu Muhammad, Asiyah bintu Muzahim –istri Fir’aun-, dan Maryam bintu Imran”[1]. Rasulullah SAW bersabda: “sebaik-baik wanita alam semesta ada empat; Maryam bintu Imran, Asiyah bintu Muzahim, Khadijah bintu Khuwailid, dan Fatimah bintu Muhammad”[2]. Rasulullah SAW bersabda: “Fatimah adalah bagian dariku, maka barang siapa yang membuatnya marah niscaya telah membuatku marah” “Fatimah adalah bagian dariku, maka barang siapa yang mengganggunya niscaya telah menggangguku” “sesungguhnya Allah murka dengan murka Fatimah dan rela dengan rela Fatimah”[3]

Puja bagi Allah atas nikmat yang telah Dia berikan

Terima kasih pada Allah atas apa yang telah Dia ilhamkan (nikmat batin)

Puji bagi Allah atas apa yang telah Dia sodorkan;

Berupa nikmat-nikmat umum yang Dia mulai (sebelum ada hak sedikitpun pada manusia)

Berupa anugerah yang berlimpah dan sempurna

Dan berupa semua pemberian yang berturut-turut

Begitu banyak nikmat Allah sehingga tidak mungkin untuk menghitungnya

Tidak mungkin untuk menjangkau batasannya

Selamanya tidak akan mungkin untuk diketahui semua

Dia mengajak mereka untuk minta tambah dengan cara bersyukur, karena sambungan yang terdapat dalam nikmatNya

Mengharuskan makhluknya untuk memuja dengan limpahan nikmatNya

Sebagaimana Dia juga mengajak mereka pada hal-hal yang serupa

Aku bersaksi bahwa “tiada Tuhan selain Allah Yang Esa dan tak bersetara”, sebuah kalimat yang kembali pada ketulusan (ikhlas)

Kalimat yang capaiannya telah ditanamkan di hati setiap orang

Kalimat yang rasionalisasinya tercerahkan dalam pikiran

Allah yang mata tak mampu melihatnya

Lidah tak sanggup menyifatiNya

Pikiran tak dapat menjangkau bagaimana Dia

Dia ciptakan segala sesuatu tidak dari sesuatu sebelumnya

Dia ciptakan tanpa menyontek contoh yang lain

Dia adakan dengan kekuasaanNya dan Dia ciptakan dengan kehendakNya

Tanpa Dia butuh pada penciptaan itu

Tanpa ada faidah dari penggambaran itu

Tiada lain hanya merupakan pembuktian atas hikmahNya, peringatan atas ketaatan padaNya, penjelasan kuasaNya, penyembahan hambaNya, dan penegasan ajakanNya

Kemudian Dia tetapkan pahala bagi ketaatan padaNya

Dia tentukan siksa bagi kemaksiatan padaNya

Untuk mencegah hamba-hambaNya dari murka

Dan mendorong mereka ke arah surgaNya

Aku bersaksi bahwa ayahku (Muhammad) adalah hamba dan utusanNya

Dia telah memilihnya sebelum menciptakan

Dia telah memilihnya sebelum mengutus

Di saat manusia masih tersembunyi dalam gaib

Di saat manusia masih terhalang oleh tabir yang menyeramkan

Di saat manusia masih sarat dengan ketiadaan

Atas dasar ilmu Allah terhadap tempat kembalinya segala sesuatu

Atas dasar pengetahuanNya terhadap segala hal yang akan terjadi

Atas dasar makrifatNya terhadap situasi dan kondisi serta maslahat segala hal yang Dia tentukan

Allah mengutus Muhammad untuk melengkapkan urusanNya

Sebagai tekad untuk menetapkan hukumNya

Sebagai penerapan takdir-takdirNya yang pasti

Kemudian Dia saksikan penduduk bumi berpecah belah dalam agama mereka

Mereka yang tunduk beribadah pada api

Mereka yang menyembah arca

Mereka yang mengingkari Allah di saat mereka mengetahuiNya

Maka Allah menerangi kegelapan itu dengan Muhammad SAW

Dia lapangkan hati dari problema

Dia jelaskan mata dari kesamaran

Dan Rasulullah bangkit di tengah ummat manusia dengan membawa hidayah

Menyelamatkan mereka dari kesesatan

Menyembuhkan mereka dari kebutaan (mata dan hati)

Menunjukkan mereka pada agama yang tegak

Mengajak mereka pada jalan yang lurus

Kemudian Allah menariknya karena cinta dan keinginan serta pilihan

Maka beliau tenang dan terlepas dari lelahnya kehidupan di dunia

Sungguh beliau dikelilingi oleh para malaikat yang suci

Diridloi oleh Allah Yang Maha Pengampun

Dekat di sisi Maha Raja Yang Perkasa

Shalawat dan salam serta rahmat dan barakat Allah semoga senantiasa tercurahkan pada ayahku

Muhammad nabiNya, manusia kepercayaanNya untuk menerima wahyu, manusia pilihanNya, manusia yang terbaik di antara ciptaanNya dan manusia yang diridloiNya.

Kemudian beliau mengalihkan perhatian pada hadirin seraya berkata:

Kalian, wahai hamba-hamba Allah, adalah maksud dari perintah dan laranganNya

Kalian adalah pemikul agama dan wahyuNya

Kalian adalah orang yang dipercaya Allah untuk menjaga agamaNya

Kalian adalah orang yang ditugaskan untuk menyampaikan risalah ini pada ummat yang akan datang

Seorang pemimpin kebenaran ada di tengah kalian

Dia telah mengambil janji kalian atas kewajiban

Dia tinggalkan sesuatu pada kalian

Kitab Allah yang berbicara

Qur’an yang jujur dan benar

Cahaya yang berkilauan

Sinar yang terang benderang

Bukti-buktinya jelas dan rahasia-rahasianya terungkap

Lahirnya nampak

Membuat senang pendukungnya

Membawa pengikutnya menuju keridoan Allah

Mendorong pendengarnya ke arah keselamatan

Dengannya, dapat diperoleh hujjah-hujjah Allah yang bersinar, dan

Kewajiban-kewajibanNya yang sudah dijelaskan oleh Al-quran

Larangan-laranganNya yang telah diperingatkan

Bukti-buktiNya yang terang

Dalil-dalilNya yang cukup

Keutamaan-keutamaan yang dianjurkan

Keringanan-keringanan yang diberikan

Dan syariat yang diharuskan

Maka Allah menjadikan iman sebagai penyuci kalian dari kesyirikan

Shalat sebagai pembersih kalian dari kesombongan

Zakat sebagai penjernih diri dan pengembangan rejeki

Puasa sebagai pendalam ketulusan

Haji sebagai penguat agama

Keadilan sebagai pengatur kalbu

Ketaatan pada kami [Ahlulbait as] sebagai sistem untuk bangsa

Kepemimpinan kami sebagai jaminan aman dari pecah belah

Jihad dan perjuangan sebagai kehormatan Islam

Kesabaran sebagai penopang untuk meraih pahala

Amar makruf sebagai maslahat umum

Bakti pada kedua orang tua sebagai penghindar murka

Silaturahmi sebagai penambah jumlah

Qisas sebagai penjaga darah

Kesetiaan pada nadzar sebagai peluas ampunan

Jujur dalam tolok ukur dan timbangan sebagai perubah kikir

Larangan minum arak sebagai pembasmi noda

Larangan menuduh zina sebagai tabir penghalang kutukan

Larangan mencuri sebagai penjamin kesucian

Larangan syirik sebagai ketulusan padaNya dalam pengaturan

Maka bertaqwalah kalian pada Allah dengan taqwa yang sesungguhnya, dan jangan kalian mati kecuali dalam kaadan muslim

Taatilah perintah dan laranganNya

Karena sesungguhnya hanya hamba-hamba Allah yang alim yang takut padaNya.

Wahai ummat manusia!

Ketahuilah bahwa aku adalah Fatimah!

Ayahku adalah Muhammad

Kukatakan untuk pertama dan terakhir kalinya

Aku tidak berkata salah dan tidak bertindak lalim

Sungguh-sungguh telah datang pada kalian utusan Allah dari jenis kalian sendiri, resah atas kesulitan yang menimpa kalian dan bersikeras untuk memberi petunjuk pada kalian serta lembut dan sayang terhadap orang-orang yang beriman[4]

Apabila kalian hendak menisbatkan asal usulnya maka kalian akan mendapatkan bahwa beliau adalah ayahku dan bukan ayah dari wanita kalian

Beliau adalah saudara misananku dan bukan saudara dari pria kalian

Maka sebaik-baik penisbatan adalah orang yang dinisbatkan padanya

Rasulullah menyampaikan misinya dengan menegaskan peringatan

Keluar dari jalur orang-orang musyrik

Menebas belikat mereka

Membungkam mulut mereka

Mengajak pada jalan Tuhannya dengan hikmah dan nasihat yang baik

Memecahkan arca dan menumbangkan kekafiran

Sampai akhirnya mereka kalah dan mundur

Malam terbelah oleh pagi (kedzaliman terpendam oleh Islam)

Terbitlah kebenaran yang murni

Pemimpin agama berbicara tentang agama dan perkara muslimin

Kicauan setan membisu

Pendukung kemunafikan runtuh

Jalinan kafir dan perpecahan terurai

Kalian berucap tulus

Dan orang-orang yang bercahaya putih karena lapar (puasa)

Di saat kalian sebelumnya berada di mulut api neraka

[kalian adalah] orang yang meneguk segala minuman walau bukan miliknya

Orang serakah yang tidak melewatkan satu kesempatan pun untuk menuruti kesrakusannya

Bara api orang yang tergesa-gesa

[kalian adalah] orang yang terinjak-injak di bawah kaki para penguasa

Kalian minum genangan air yang bercampur kotoran binatang

Kalian makan dengan wadah kulit yang tak disamak dan daun-daunan

Kalian adalah orang-orang yang hina dan terusir

Kalian selalu takut dirampok oleh orang-orang yang berada di sekitar

Maka Allah menyelamatkan kalian melalui ayahku Muhammad SAW

Setelah ini dan itu

Setelah ditimpa oleh kebengisan kaum pria dan keganasan arab serta kedurhakaan Ahlulkitab (orang yahudi dan nasrani)

Setiap kali mereka menyulut api peperangan maka Allah memadamkannya

Setiap kali tanduk setan tumbuh (setiap kali setan beraksi untuk merusak) atau kesyirikan membuka lebar mulutnya maka beliau SAW mengirimkan saudaranya (Ali) sampai ke anak lidahnya (ke pusatnya untuk membasmi setan dan kesyirikan)

Maka dia (Ali) tidak akan pernah kembali sampai berhasil menginjak telinga setan dan kesyirikan dengan lekuk telapak kakinya

Dan memadamkan lidah api mereka dengan pedangnya

Dia (Ali) banting tulang dalam dzat Allah

Dia berusaha keras dalam perintah Allah

Dia dekat dengan Rasulullah

Dia tuan di tengah waliAllah

Dia naik dan menasihati, bekerja keras dan bersungguh-sungguh

Di saat kalian hanya bersenang-senang dalam kehidupan nyaman, nikmat dan aman

Kalian senantiasa menantikan akibat buruk terjadi pada kita

Menunggu datangnya berita

Dan mengundurkan diri dari peperangan

Dan ketika Allah memilihkan rumah para nabi bagi Rasulullah (ketika wafat)

Memilihkan tempat kembali orang-orang pilihanNya untuk beliau

Tampaklah pada diri kalian duri dan dendam kemunafikan

Jubah agama telah lusuh di mata kalian

Orang yang dulunya diam, sesat dan bodoh sekarang angkat suara

Orang yang dulunya tak dikenal sekarang jadi terkenal

Pejantan orang-orang sesat mengeraskan geramannya

Dan berjalan dengan congkak di halaman-halaman kalian

Setan mengeluarkan kepala dari tempat persembunyiannya

Seraya memanggil kalian

Dia melihat kalian menjawab panggilannya

Dan mendapatkan kalian sepenuhnya pasrah menerima tipu daya

Kemudian dia perintahkan kalian untuk bangkit dan dengan ringannya kalian bergegas bangkit

Dia kobarkan api kemarahan pada diri kalian dan seketika itu juga kalian marah

Dengan demikian, maka kalian memberi tanda pada unta yang bukan milik kalian (yang penting bagi kalian adalah taat pada setan, apapun saja yang dia perintahkan)

Kalian turunkan unta itu bukan pada bagian air milik kalian

Semua ini terjadi padahal masa lalu baru kemarin berlalu

Kepedihan itu masih dalam (karena wafatnya Rasul)

Luka itu masih belum sembuh

Rasulullah masih belum dikuburkan

Bergegas dan berebut –kekuasaan-, mengakunya khawatir terjadi fitnah

Sadarlah; mereka terjerumus dalam fitnah dan sesungguhnya neraka jahannam mencakup semua orang kafir

Jauh sekali dari kalian

Ada apa dengan kalian?

Kemanakah setan memalingkan kalian?

Padahal kitab Allah berada di pundak kalian

Hal-hal di dalamnya jelas

Hukum-hukumnya berkilau

Rambu-rambunya bersinar

Larangan-larangannya terang

Perintah-perintahnya tampak

Sungguh kalian telah membelakangi Al-quran

Apakah kalian ingin membencinya?!

Atau kalian hendak menghakimi dengan selainnya?!

Sesuatu yang lain itu adalah sejelek-jelek pengganti bagi orang dzalim

Dan baranga siapa yang mengikuti agama selain Islam maka hal itu tidak akan diterima darinya, dan dia di akhirat tergolong orang-orang yang merugi

Tak lama kemudian, setelah perlawanan mejadi tenang dan pengaturan menjadi gampang

Seketika itu juga kalian mulai mengeluarkan api dan menggerakkan baranya (menebar fitnah di mana-mana)

Kalian iakan panggilan setan yang menyesatkan

Ajakannya untuk memadamkan cahaya agama yang terang benderang

Meredakan sunnah nabi yang jernih

Pura-pura minum buih padahal sesungguhnya kalian ingin minum susu secara sembunyi-sembunyi (berdalih khawatir terjadi fitnah padahal sesungguhnya kalian serakah terhadap kekuasaan dan membuat fitnah)

Kalian ganggu keluarga dan keturunan Rasulullah secara terselubung dan tersembunyi

Dan kita sabar atas gangguan kalian seperti orang yang menahan sakitnya tubuh yang dicincang dengan pisau besar

Seperti orang yang manahan luka tusukan mata tombak ke dalam perut

Dan sekarang kalian mengaku bahwa tidak ada warisan bagi kami (keluarga Nabi)

Apakah kalian menginginkan hukum jahiliah?

Dan siapakah yang lebih baik dari pada Allah dalam menghukumi bagi orang-orang yang yakin?!

Apa kalian tidak tau? Sungguh jelas bagi kalian seperti matahari di siang bolong bahwa aku adalah puteri Rasulullah

Wahai orang-orang muslim!

Apa mereka memaksa dan mengalahkanku untuk mendapatkan hak waris dari ayahku

Wahai Abu Bakar putera Abu Quhafah!

Apakah disebutkan dalam kitab Allah bahwa kamu mewarisi ayahmu sementara aku tidak mewarisi ayahku?

Sungguh-sungguh kamu telah membawa kemunkaran yang besar

Apakah kalian sengaja meninggalkan kitab Allah dan kalian buang dia ke belakang?

Di saat Allah berfirman: “dan suliman mewarisi dawud”[5]

Allah juga berfirman –ketika menceritakan kisah zakariya-: “berilah dari sisiMu wali –dan penerus- bagiku, yang akan mewarisiku dan mewarisi keluarga ya’qub”[6]

Allah berfirman: “famili dan keluarga, sebagian dari mereka lebih layak dari sebagian yang lain dalam ketentuan Allah”[7]

Allah berfirman: “Allah mewasiatkan pada kalian tentang anak-anak kalian, bagi anak laki dua kali lipat saham anak perempuan”[8]

Allah berfirman: “apabila seseorang dari kalian mati dan meninggalkan barang berharga, maka hendaknya dia mewasiatkan pada kedua orang tua dan keluarganya secara baik, ini adalah hak orang-orang yang bertaqwa”[9]

Kalian mengaku tiada saham bagiku!

Tiada warisan dari ayahku!

Apakah Allah mengistimewakan ayat tertentu bagi kalian dan mengeluarkan ayahku darinya?

Atau kalian katakan bahwa dua orang pengikut dua agama tidak saling mewarisi?

Bukankah aku dan ayahku pemeluk satu agama?

Atau kalian merasa lebih pintar dari ayah dan misananku (Ali) dalam hal khusus dan umumnya Al-quran?

Maka ambillah –wahai Abu Bakar- tanah Fadak (tanah warisan Rasul untuk Fatimah) yang siap ini, seperti unta yang berpelana dan bertali kekang

Dia akan menemuimu di hari mahsyar dan kebangkitan

Maka sebaik-baik hakim adalah Allah

Sebaik-baik pemimpin adalah Muhammad

Sebai-baik saat adalah hari kiamat

Dan pada hari kebangkitan, orang-orang yang batil akan merugi

Tidak lagi bermanfaat apabila kalian menyesal di sana

Dan bagi setiap berita besar tempatnya masing-masing, niscaya kalian akan mengetahui siapa yang akan didatangi siksa yang menghinakannya dan yang pasti mengalami siksa abadi

Kemudian beliau melemparkan pandangannya ke arah Anshar seraya berkata:

Wahai kelompok yang mulia

Wahai penolong-penolong agama

Wahai penjaga-penjaga Islam

Apa sikap acuh tak acuh dan lemah –kalian- dalam hakku ini?!

Apa sikap ngantuk kalian terhadap hakku yang telah dirampas secara lalim?

Bukankah Rasulullah SAW, ayahku, bersabda: seseorang terjaga dalam keturunannya (kehormatan dan kemuliaan seseorang dinilai apabila kehormatan, kemuliaan dan hak-hak keturunannya juga terjaga)

Betapa cepatnya kalian berubah, memusuhi keluarga Nabi

Betapa tergesa-gesanya kalian untuk mengerahkan segala sesuatu melawan keluarga Nabi

Di saat kalian punya kemampuan untuk menolong usahaku

Di saat kalian punya kekuatan untuk membantuku dalam mengambil kembali hak-hakku yang mereka rampas

Apakah ingin kalian katakan: Muhammad telah mati (maka agamanya, kehormatan dan kemuliaanya juga mati)

Sungguh kepergian beliau adalah perkara yang agung

Luka itu semakin terkoyak

Rekah itu semakin luas

Belahan itu semakin lebar

Bumi menjadi gelap karena kepergiannya

Bintang mengalami gerhana karena musibahnya

Harapan telah terputus

Gunung jadi tunduk dan khusyu’

Batas-batas –keluarga Nabi- dilampaui

Kehormatan dia setelah mati dilecehkan

Maka demi Allah itu adalah bencana terbesar dan musibah teragung

Bencana yang tiada taranya

Malapetaka yang tidak akan datang tandingannya dekat2 ini

Kitab Allah SWT mengumumkan kepergian beliau di halaman-halaman rumah kalian

Di pagi dan sore hari kalian

Dengan suara pelan dan teriakan

Secara tilawah dan nada-nada qira’at

Kematian itu juga telah menimpa para nabi dan rasul sebelumnya

Dan merupakan hukum yang pasti dan ketentuan yang tak terelakkan

“Dan Muhammad tidak lain adalah utusan Allah, telah lalu rasul-rasul sebelumya, apakah ketika dia mati atau terbunuh maka kalian berbalik ke belakang, dan barang siapa yang berbalik ke belakangnya niscaya dia tidak membahayakan Allah sedikitpun, dan Allah akan membalas orang-orang yang bersyukur”[10]

Jauh sekali bani Qilah!

Apakah aku tertindas dan tercegah dari warisan ayahku?

Di saat kalian masih kulihat dan kudengar

Kalian masih kumpul bersama

Ajakanku sampai ke telinga kalian

Berita ini sampai ke perasaan dan pengetahuan kalian

Di saat kalian memiliki jumlah yang cukup, potensi, sarana dan kekuatan

Kalian dilengkapi dengan senjata dan perisai

Panggilanku telah sampai pada kalian tapi kalian tidak menjawabnya

Teriakanku telah mendatangi kalian tapi tetap kalian tidak membantu

Padahal kalian dikenal denga jihad dan perjuangan di jalan Allah

Dikenal dengan kebaikan dan amal yang saleh

Pilihan Nabi untuk mendukung misi

Pilihan Nabi untuk meraih kemenangan

Kalian telah berperang melawan arab

Kalian pikul beban dan kesulitan

Kalian serang ummat-ummat lain

Kalian hadapi para pemberani

Dulu kita tidak meninggalkan kalian dan kalian tidak meninggalkan kita

Kita perintahkan dan kalian patuh

Sehingga urusan Islam menjadi teratur bersama kita

Sehari-hari air susu mengalir dengan deras (bayak kebaikan yang diperoleh)

Puncak kesyirikan jadi tunduk

Gejolak dusta menjadi tenang

Api kekafiran telah padam

Ajakan fitnah dan kerusuhan telah terbenam

Sistem agama telah teratur

Lalu kenapa kalian bingung setelah kejelasan

Kenapa kalian rahasiakan setelah terus terang

Kenapa kalian mundur setelah maju

Kenapa kalian syirik setelah beriman

“Apa kalian tidak berperang melawan kaum yang mengingkari janjinya dan bertekad untuk mengusir Rasulullah?! Padahal mereka dulu yang memulai peperangan ini; apakah kalian takut pada mereka?! Padahal Allah lebih berhak untuk ditakuti jika kalian adalah orang-orang yang beriman”[11]

Ingatlah: aku tau, kalian lebih memilih kesenangan dan kehidupan yang nyaman

Kalian jauhkan orang yang lebih berhak untuk melapangkan dan menyempitkan (memerintah dan mengatur negara)

Kalian menyendiri dengan kesenangan

Kalian terhindar dari himpitan dan meraup kekayaan

Maka kalian lepeh apa yang kalian pelihara

Kalian muntahkan apa yang kalian minum dengan mudah (berpaling dari agama dan penolakan terhadap iman)

Dan apabila kalian dan semua penduduk bumi kafir maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Terpuja ingatlah: aku katakan semua ini di saat aku tau persis kehinaan yang telah bercampur dengan diri kalian dan pengkhianatan yang melekat di hati kalian

Namun itu adalah ungkapan rahasia hati

Semburan amarah

Kelemahan tombak (tidak sabar lagi)

Gelisah yang keluar dari dada

Persembahan hujjah dan bukti

Maka ambillah khilafah dan tunggangilah pemerintahan yang luka punggungnya dan tipis sepatunya

Khilafah yang senantiasa hina

Ditandai dengan murka Allah dan cela selamanya

Disambung dengan neraka Allah yang menyala dan tau isi hati (membakar jiwa dan raga)

Semua yang kalian perbuat tampak di mata Allah

Dan orang-orang dzalim akan mengetahui ke mana mereka kembali

Dan aku adalah puteri orang yang memperingatkan kalian pada siksa yang dahsyat

Maka bertindaklah dan sesungguhnya kami adalah penindak, nantilah dan sesungguhnya kami adalah penanti

Abu Bakar menjawab:

Wahai puteri Rasulullah!

Sungguh ayahmu dulu adalah orang yang lemah lembut dan mulia terhadap mukminin, belas kasih dan sayang pada mere

Siksa yang pedih dan hukuman yang besar bagi orang kafir

Kalau kita ingin menisbatkannya maka kita dapatkan dia sebagai ayahmu dan bukan ayah dari wanita yang lain

Saudara suamimu dan bukan saudara pria yang lain

Beliau utamakan saudaranya dari pada sahabat yang lain

Dia bantu Rasulullah di setiap perkara yang besar

Hanya orang bahagia yang mencintai kalian dan hanya orang sengsara yang membenci kalian

Kalian adalah keluarga Rasulullah yang bagus

Orang-orang pilihan yang mulia

Kalian adalah petunjuk kebaikan

Kalian adalah jalan menuju surga

Dan kamu (Fatimah); wahai wanita yang terbaik dan puteri sebaik-baik Nabi

Jujur dalam bertutur

Pendahulu dalam kesempurnaan akal

Tidak tersingkir dari haknya

Tidak tercegah dari kejujurannya

Demi Allah aku tidak menentang pendapat Rasulullah !!!

Aku tidak bertindak kecuali dengan ijin dia

Dan sesungguhnya seorang penghulu tidak akan membohongi pengikutnya

Aku bersaksi pada Allah dan cukup bagiku Dia sebagai saksi

Sungguh aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“kita para nabi tidak mewariskan emas dan perak, rumah dan parabotnya, melainkan kita mewariskan kitab dan hikmah, ilmu dan kenabian. Makanan! apa saja yang tersisa dari kami maka itu hak pemerintah setelah kita, dan dialah yang berhak memutuskan di sana”

Apa yang kamu minta telah kita letakkan bersama kelompok kuda dan senjata yang digunakan muslimin untuk berjihad melawan orang-orang kafir dan bertempur melawan orang-orang yang menentang dan jahat

Keputusan itu atas dasar kesepakatan muslimin!!

Aku tidak sendiri dalam hal itu

Aku tidak sewenang-wenang hanya sesuai dengan pendapatku

Inilah kondisi dan hartaku

Semuanya untukmu dan di hadapanmu

Tidak disingkirkan darimu

Tidak disimpan tanpa dirimu

Kamu adalah tuan ummat ayahmu

Pohon bagus untuk keturunanmu

Seluruh keutamaan dirimu tidak bisa diimgkari

Cabang dan pokokmu tidak bisa dibawahi

Keputusanmu senantiasa berlaku dalam apa yang kumiliki

Lalu apakah kamu melihat diriku menentang ayahmu dalam hal ini?

Maka beliau, Fatimah Zahra, berkata:

Maha suci Allah

Tidak pernah Rasulullah SAW berpaling dari kitab Allah

Tidak pernah beliau menentang hukumnya

Melainkan beliau senantiasa mengikuti jejaknya

Menapaki surat-suratnya

Apakah kalian bersepakat untuk berkhianat sekaligus membuat alasan yang dusta (kebohongan yang dinisbatkan pada Rasulullah)

Perlakuan kalian terhadap Rasulullah SAW setelah wafatnya sama dengan kezaliman besar yang beliau alami pada masa hidupnya

Ini adalah kitab Allah sebagai hakim yang adil, berbicara dan memutuskan

Kitab Allah mensinyalir: “yang mewarisiku dan mewarisi keluarga ya’qub”. “sulaiman mewarisi dawud”

Maka sesungguhnya Allah SWT telah menjelaskan jatah-jatah yang Dia bagikan

Dia telah atur ketentuan dan warisan

Dia terangkan bagian lelaki dan wanita; keterangan yang cukup untuk menyingkirkan penyakit orang-orang pengikut kebatilan

Keterangan yang menghilangkan anggapan serta kesamaran orang-orang yang lalu dan akan datang

Tidaklah demikian yang sesungguhnya, melainkan perkara (kekuasaan) silau dan indah di mata kalian, maka seyogyanya kita bersabar dengan kesabaran yang indah, dan Allah Yang dimintai pertolongan atas apa yang kalian diskripsikan.

Maka Abu Bakar berkata:

Allah benar dan Rasulnya pun benar

Puteri Rasul juga benar

Kamu adalah tambang hikmah

Tempat hidayah dan rahmat

Tonggak agama

Mata hujjah dan bukti

Aku tidak asing dari kebenaran katamu

Aku tidak mengingkari maksudmu

Mereka orang-orang islam, antara aku dan kamu

Mereka serahkan pangkat dan kedudukan khilafah ini padaku

Maka dengan kesepakatan dari mereka aku mengambil keputusan untuk menyita –tanah Fadak-

Bukan angkuh dan sewenag-wenang

Dan juga bukan monopoli

Dan mereka adalah saksi akan hal itu

Maka sayidah Fatimah Zahra sa mengarah pada masyarakat seraya berkata:

Wahai ummat manusia yang bergegas ke arah ucapan batil

Yang diam dan rela atas tindakan keji dan merugi

Apakah kalian tidak merenungkan Al-quran atau ada gembok di hati kalian

Tidak demikian yang sesungguhnya, melainkan perbuatan buruk kalian telah mengalahkan hati kalian

Maka dia telah merampas telinga dan mata kalian

Sejelek-jeleknya penakwilan adalah penakwilan kalian

Seburuk-buruknya ganti adalah kebatilan yang kalian jadikan sebagai ganti dari kebenaran

Sungguh dan sungguh demi Allah kalian akan menerima beban yang berat dan akibat yang dahsyat (di hari kiamat nanti)

Ketika tabir telah terungkap bagi kalian

Dan tampak bagi kalian sesuatu yang di belakangnya adalah kesulitan

Dan tampak bagi kalian, dari Tuhan kalian, sesuatu yang tidak kalian sangka-sangka sebelumnya, dan di sanalah orang-orang pengikut kebatilan merugi.[Nasir D]

Rujukan:

[1] . Ibn Hanbal, Ahmad, Musnad jilid 2 hal 293. dll.

[2] . Ibid.

[3] . Shahih Bukhari, jilid 5 hal 21 dan 29. hadis-hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal, Bukhari, Ibnu Majah, Sajestani, Tirmidzi, Nasa’I, Abul Faraj, Nisaburi, Abu Na’im, Baihaqi, Khwarazmi, Ibnu Asakir, Baghawi, Ibnu Jauzi, Ibnu Atsir, Ibnu Abil Hadid, Suyuthi, Ibnu Hajar, Baladziri dll. Dengan berbagai ibarat yang berkandungan serupa.

[4] . QS. Taubah 128.

[5] . QS. Naml ayat 16.

[6] . QS. Maryam ayat 5 dan 6.

[7] . QS. Anfal ayat 75.

[8] . QS. Nisa’ ayat 11.

[9] . QS. Baqarah ayat 180.

[10] . QS. Imran 144.

[11] . QS. Taubah 13.

Refrensi:

1. Murtadho, Sayid Alamul Huda, 436H, as-Syafi, dengan sanad dari Urwah dari Aisyah.

2. Ibnu Thawush, Sayid, at-Thara’if, dengan sanad dari Zuhri dari Aisyah.

3. Shaduq, Syaikh, dengan sanad dari Zainab bint Ali. Dia meriwayatkannya juga dari Ahmad bin Muhamma bin Jabir dari Zainab int Ali. Begitu pula dari Zaid bin Ali dari Zainab bint Ali dari Fathimah Zahra sa.

4. Ibnu Abil Hadid, Syarh Nahjul Balaghah, meriwayatkan dari kitab Saqifah karya Ahmad bin Abdul Aziz Jauhari dengan empat sanad.

5. Arbili, Ali bin Isa, Kasyful Ghummah, meriwayatkan dari kitab Saqifah karya Jauhari.

6. Masudi, Murjud Dzahab.

7. Thabarsi, Ihtijaj.

8. Ahmad bin Abi Thahir, Balaghatun Nisa. dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar